TEORI ORGANISASI
TEORI ORGANISASI adalah teori yang
mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi, Salah satu kajian teori
organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah organisasi
menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi tersebut.
Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori
organisasi itu adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membecarakan mekanisme
kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari
kerjasama pada setiap individu.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi,
mencakup masalah teori-teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta
sejarah dan perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi
klasik, teori organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.
TEORI
ORGANISASI KLASIK
Teori klasik (classical theory)
kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang
organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan(abad 19) yang mendefinisikan
organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan,
peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang
terjadi bila orang-orang bekerja sama.
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreativitas. Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :
a. Teori birokrasi :
dikemukakan oleh
Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.
b. Teori administrasi :
dikembangkan atas
dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta
Mooney dan Reiley dari Amerika.
c. Manajemen ilmiah :
dikembangkan mulai
tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.
TEORI
ORGANISASI NEOKLASIK
Teori neoklasik secara sederhana dikenal
sebagai teori/aliran hubungan manusiawi (The human relation movement). Teori
neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah
menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu
maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori
neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan
tujuan bersama. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi
percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga
Munsterberg.
Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik
telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:
a. Partiipasi, yaitu melibatkan setiap
orang dalam proses pengambilan keputusan.
b. Perluasan kerja (job
enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi.
c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan
kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan
manajemen puncak.
TEORI ORGANISASI MODERN
Teori modern ditandai dengan ahirnya gerakan
contingency yang dipelopori Herbert Simon,
yang menyatakan bahwa teori organisasi perlu
melebihi prinsip-prinsip yang dangkal dan terlalu disederhanakan bagi
suatu kajian mengenai kondisi yang dibawahnya dapat diterapkan prinsip
yang saling bersaing. Kemudian Katz dan Robert Kahn
dalam bukunya “the social psychology of organization” mengenalkan
perspektif organisasi sebagai suatu sistem terbuka. Buku
tersebut mendeskripsikan keunggulan-keunggulan perspektif
sistem terbuka untuk menelaah hubungan yang penting dari sebuah organisasi
dengan lingkungannya, dan perlunya organisasi
menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang berubah jika organisasi ingin tetap
bertahan
Teori modern yang kadang – kadang disebut
juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam
teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur
organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya
mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan
dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.
Sumber : http://agungzetiadji.blogspot.co.id/2012/10/teori-organisasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar